Chiller adalah perangkat yang dirancang agar bisa menjaga bahan makanan pada suhu tertentu di ruang tertentu. Seperti yang kita tahu, salah satu faktor keberhasilan sebuah masakan adalah ketika bahan makanan yang digunakan berkualitas.

Untuk bahan makanan yang tidak langsung Anda gunakan, Anda dapat menyimpannya di chiller. Alat ini yang akan membuat bahan makanan tetap segar serta tahan lama.

Dalam industri makanan, terutama pembuatan kue, roti, maupun pastry, chiller adalah alat yang punya peran penting. Ini karena bahan-bahan yang kerap digunakan cenderung sensitif terhadap suhu tertentu.

Jenis-jenis Chiller

Chiller Adalah

Berdasarkan kegunaannya, chiller memiliki beberapa jenis seperti berikut:

  • Display Chiller: alat yang berfungsi untuk memajang produk makanan berupa pastry, kue, atau roti. Alat tersebut akan sering Anda temukan di bakery.
  • Wall-in Chiller: alat ini biasanya dimanfaatkan di dapur komersial berskala besar. Fungsinya adalah untuk menyimpan berbagai bahan mentah maupun produk yang sudah jadi dalam jumlah yang besar.
  • Under-counter Chiller: alat ini memiliki ukuran yanng kecil dan kerap diltakkan pada bawah meja dapur.

Sebagai informasi, suhu di dalam chiller adalah sekitar 0 derajat Celsius dampai 8 derajat Celsius. Perbedaan suhu tersebut menyesuaikan kebutuhan Anda dan bahan makanan atau produk yang Anda dinginkan. Suhu ideal tersebut akan menjaga kelembapan bahan serta menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berpotensi akan merusak makanan.

Penggunaan Chiller saat Membuat Roti

Saat membuat roti, chiller adalah alat yang befungsi untuk mendukung beberapa langkah atau tahapan penting, di antaranya:

1. Penyimpanan Bahan

Bahan utama seperti susu, ragu, dan mentega memerlukan suhu dingin sehingga kualitasnya tetap terjaga. Ragi adalah bahan yang sangat sensitif terhadap suhu. Ketika terlalu panas, ragi akan mati. Itulah mengapa bahan ini wajib disimpan pada suhu yang dingin sehingga aktivitas ragi dapat dikontrol.

2. Pendinginan Adonan atau Retarding

Retarding merupakan proses untuk memperlambat fermentasi adonan. Caranya yaitu dengan menyimpannya di dalam chiller. Proses tersebut bertujuan untuk memperoleh rasa roti lebih kompleks dikarenakan fermentasi yang lambat akan memberi waktu bagi enzim serta mikroorganisme agar menghasilkan senyawa untuk memberi tambahan rasa.

Retarding juga akan membantu di dalam pengaturan waktu produksi. Proses pendinginan yang sangat berguna, khususnya untuk skala besar.

3. Menjaga Kelembapan Adonan

Chiller adalah alat untuk mencegah adonan agar tidak mengering selama fermentasi maupun sebelum dipanggang. Ketika kelembapan sudah terjaga, tekstur roti akan cenderung elastis dan tetap lembut.

Penggunaan Chiller saat Membuat Kue

Chiller Adalah

Kue memerlukan penanganan bahan secara lebih presisi, khususnya pada suhu. Berikut beberapa peran penting dari chiller di dalam proses pembuatan kue.

1. Penyimpanan Bahan Dasar

Bahan-bahan seperti krim keju, whipped cream, telur, dan cokelat kerap membutuhkan suhu dingin sehingga bahan-bahan tersebut tetap segar serta tidak rusak.

Misalnya untuk krim keju yang cenderung mudah rusak ketika Anda biarkan pada suhu ruang dalam waktu terlalu lama. Maka dari itu, menyimpannya di chiller adalah langkah yang tepat untuk menjaga kualitas tekstur dan rasanya.

2. Pendinginan Adonan & Lapisan Kue

Ketika adonan kue sudah selesai dicampur, biasanya memerlukan waktu istirahat di dalam chiller sehingga bisa mencapai konsistensi sesuai yang dibutuhkan. Saat pembuatan layer cake atau lapisan kue, pendinginan antar lapisan akan sangat penting agar memastikan struktur kue tetap kokoh serta tidak meleleh ketika proses dekorasi berlangsung.

3. Proses Stabilitas Dekorasi

Ketika kue sudah dihias dengan fondant, krim, atau cokelat, chiller menjadi alat yang akan mengeraskan serta menstabilkan dekorasi tersebut. Adapun contohnya seperti buttercream atau cokelat ganache yang cenderung lebih cepat mengeras ketika Anda dinginkan, membuatnya lebih mudah untuk diolah.

Penggunaan Chiller saat Membuat Pastry

Chiller Adalah

Pastry merupakan produk roti yang kerap memanfaatkan banyak mentega serta teknik laminasi. Chiller adalah alat yang punya peran sangat signifikan untuk keberhasilan proses tersebut, khususnya untuk:

1. Pengaturan Suhu Adonan

Saat membuat croissant atau puff pastry, adonan akan dilaminasi menggunakan mentega. Itu artinya, mentega akan dilipat bersamaan dengan adonan.

Suhu adonan juga harus tetap dingin sehingga mentega tidak sampai mencair ketika proses laminasi berlangsung. Ketika mentega cair, lapisan adonan akan menjadi hilang serta hasil produk pun tidak akan renyah.

2. Resting Adonan

Saat sudah beberapa kali laminasi, biasanya adonan memerlukan waktu istirahat di dalam chiller. Adanya resting ini akan sangat membantu adonan untuk rileks serta mencegahnya dari gluten yang terlalu kaki. Alhasil, adonan akan lebih mudah digulung maupun dibentuk.

3. Penyimpanan Produk Jadi

Pastry yang telah dipanggang seprti puff pastry atau Danish pastry bisa disimpan di dalam chiller agar kesegarannya tetap terjaga. Ini sangat berguna bagi pemilik toko pastry yang sedang memproduksi pastry dalam jumlah besar serta setiap hari membutuhkan stok barang siap jual.

Manfaat Chiller di dalam Industri Pastry dan Bakery

Chiller Adalah

Berikut beberapa manfaat atau peran penting chiller dalam industri bakery maupun pastry:

  • Memperpanjang usia simpan produk: kesegaran produk seperti roti manis, kue tart, dan pastry akan cenderung lebih tahan lama ketika Anda menyimpannya apda suhu dingin.
  • Meningkatkan efisiensi produksi: dengan menggunakan chiller, bakery bisa memproduksi bahan dalam jumlah yang besar serta sekaligus menyimpannya untuk digunakan ketika membutuhkannya, sehingga akan menghemat banyak waktu.
  • Mendukung kualitas produk: suhu yang stabil akan memastikan bahan-bahan dalam kondisi terbaik. Produk akhir pun akan mempunyai rasa, tekstur, maupun kualitas yang konsisten.
  • Mencegah kontaminasi: suhu rendah di dalam chiller adalah bertujuan menghambat pertumbuhan bakteri, membuat produk cenderung lebih aman untuk Anda konsumsi.

Baca Juga : Abon Sapi: Pengertian, Kandungan Gizi, dan Contoh Hidangannya

Tips Menggunakan Chiller

Beberapa tips penting ketika Anda ingin menggunakan chiller adalah seperti berikut:

1. Pengaturan Suhu secara Tepat

Pastikan bahwa suhu chiller sudah sesuai jenis bahan maupun produk yang ingin Anda simpan. Misalnya untuk produk yang berbasis susu akan memerlukan suhu lebih rendah daripada adonan roti.

2. Pengorganisasian yang Baik

Suhu bahan serta produk yang rapi akan memastikan aliran udara dingin mengalir secara merata di dalam chiller.

3. Pembersihan Rutin

Perlu Anda ingat bahwa chiller harus Anda bersihkan secara rutin. Tujuannya untuk mencegah bau yang tidak sedap serta kontaminasi antar bahan.

4. Gunakan Wadah yang Kedap Udara

Tips berikutnya, Anda perlu menyimpan produk atau adonan di dalam wadah tertutup sehingga kelembapannya tetap terjaga. Selain itu, langkah ini juga bermanfaat untuk mencegah aroma yang berasal dari bahan lain berpengaruh terhadap rasa.

Jadi, chiller adalah alat yang fungsinya tidak tergantikan dalam industri kue, roti, dan pastry. Mulai penyimpanan bahans ampai proses pendinginan adonan, alat ini membantu dalam menjaga kualitas, meningkatkan efisiensi produk, serta memperpanjang masa simpan.

Bagi para chef pastry, pembuat roti, maupun pelaku bisnis bakery, investasi untuk chiller yang baik merupakan kunci mendatangkan keberhasilan melalui produk yang berkualitas tinggi. Pada akhirnya pelanggan pun akan merasa puas dan ini akan meningkatkan reputasi Anda maupun usaha yang Anda jalankan.

×
Search

We offer something different to local and foreign patrons and ensure you enjoy a memorable food experience every time.

Search

We offer something different to local and foreign patrons and ensure you enjoy a memorable food experience every time.