Dough divider merupakan alat yang memiliki peran sangat penting dalam pembuatan kue dan roti. Alat pemisah adonan ini digunakan untuk membagi adonan hingga menjadi potongan berukuran kecil dan seragam.
Alat tersebut sangat dibutuhkan untuk dunia produksi makanan yang memang mengedepankan konsistensi baik bentuk maupun ukurannya seperti donat, roti, kue, atau pizza. Adapun fungsi utamanya yaitu memastikan setiap potongan adonan punya berat serta ukuran serupa.
Dough divider juga berperan untuk memberi hasil akhir konsisten baik dalam tekstur, rasa, serta penampilan produk. Untuk mengenal alat ini secara lebih detail, berikut pembahasan selengkapnya.
Sejarah & Perkembangan Dough Divider
Sebenarnya, sebelum menggunakan dough divider, dulu pembagian adonan masih dilakukan secara manual. Para pembuat roti masih harus mengukur serta memotong adonan dengan tangan atau pisau. Semua proses tersebut dilakukan secara manual.
Metode semacam ini membutuhkan waktu dan dinilai kurang efektif. Belum lagi sering ditemukan potongan yang ternynata tidak seragam sehingga berpengaruh terhadap kualitas produk akhir. Bukan itu saja, proses manual juga membutuhkan tenaga kerja lebih banyak dan berpotensi meningkatkan human error.
Kemudian pada sekitar abad ke-19 serta awal abad ke-20, perkembangan industri maupun kebutuhan produksi roti semakin meningkat. Hal tersebut mendorong para pembuat roti menciptakan mesin yang mampu memudahkan proses tersebut.
Dough divider mulai diperkenalkan sebagai inovasi di dalam meningkatkan produktivitas serta konsistensi selama proses produksi roti. Selanjutnya, alat ini terus mengalami perkembangan secara bertahap mulai dari versi manual sampai mesin otomatis yang lebih canggih seperti yang digunakan sekarang ini.
Fungsi Dough Divider
Dough divider sudah lama diterapkan untuk beragam jenis produk, khususnya yg berbasis adonan. Industri kue maupun roti juga sudah banyak yang menggunakannya. Adapun beberapa fungsi alat pemisah adonan ini yaitu:
1. Pembagi Adonan
Dough divider dirancang khusus sehingga dapat membagi adonan dengan ukuran yang seragam. Masing-masing potongan akan punya berat serta ukuran yang sama. Sangat cocok ketika digunakan untuk produksi massal karena tingkat konsistensi akan tetap terjaga sesuai standar kualitas yang berlaku.
2. Menghemat Tenaga dan Waktu
Menggunakan alat ini bukan sekadar memudahkan proses membagi adonan melainkan waktunya jauh lebih cepat. Membagi adonan secara manual tentu akan memerlukan waktu lebih lama dan menuntut Anda punya tingkat ketelitian yang tinggi.
Berbeda ketika Anda menggunakan dough divider. Alat ini akan membuat proses pembagian adonan hanya berlangsung selama hitungan detik. Dengan begitu waktu yang dibutuhkan juga lebih singkat serta membuat para pekerja menjadi tidak cepat lelah.
3. Meningkatkan Efisiensi Produksi
Fungsi berikutnya yaitu dough divider merupakan alat untuk memproduksi dalam skala besar. Hanya dengan sekali pengoperasian, alat tersebut mampu membagi adonan hingga menjadi puluhan atau bahkan ratusan potongan.
Proses tersebut membuat produsen mampu memenuhi permintaan pasar secara cepat. Kualitas produk pun juga akan tetap terjaga sekali pun produksi roti/kue sangat banyak.
4. Mengurangi Kesalahan
Penggunaan mesin dapat mengurangi kemungkinan adanya kesalahan manusia di dalam proses pembagian adonan. Apalagi dalam industri makanan memang memerlukan presisi dan tingkat konsistensi produk yang tinggi karena pada akhirnya berpengaruh langsung terhadap kepuasan pelanggan.
Jenis-jenis Dough Divider
Seiring berkembangan teknologi, alat dough divider mulai hadir dalam beragam jenis serta model yang sudah menyesuaikan kebutuhan produksi. Beberapa jenisnya seperti berikut:
1. Dought Divider Manual
Alat ini dipakai untuk produksi berskala kecil, seperti pembuat roti rumahan. Dalam mengoperasikannya masih menggunakan tenaga manusia saat menekan adonan serta membaginya secara merata. Memang tidak secepat ketika Anda menggunakan mesin otomatis, namun dough divider masih menjadi pilihan mereka yang lebih memprioritaskan fleksibilitas serta kontrol penuh di dalam proses pembagian.
2. Dough Divider Semi-Automatis
Selanjutnya ada alat yang merupakan kombinasi antara kontrol manual serta otomatis. Untuk mengoperasikannya masih harus menyiapkan adonan serta perlu memposisikannya pada mesin. Biasanya jenis alat ini dipakai untuk toko yang berskala menengah maupun kecil-menengah atau UKM.
3. Dough Divider Otomatis
Untuk industri berskala besar, alat ini merupakan pilihan utama. Dough divider otomatis dapat menjalankan proses pembagian adonan tanpa perlu banyak bantuan tangan manusia. Ada juga fitur tambahan yaitu pengaturan suhu serta berat adonan sehingga mampu memberi hasil lebih presisi.
4. Hydraulic Dough Divider
Selanjutnya ada hydraulic dough divider yang memakai tekanan hidrolik saat membagi adonan. Alat tersebut kerap dipakai pada industri besar dikarenakan punya kemampuan sangat presisi ketika membagi adonan tanpa harus merusak teksturnya. Selain itu, mesin ini juga bisa diatur agar dapat menghasilkan potongan adonan dalam beragam ukuran sesuai kebutuhan.
5. Volumetric Dough Divider
Sesuai namanya, alat ini bekerja dengan memanfaatkan prinsip volumetrik. Adonan akan diukur sesuai volume tertentu sebelum aka dibagi menjadi potongan berukuran kecil. Alat volumetric dough divider kerap dipakai untuk produk misalnya baguette, roti sandwich, maupun jenis roti yang lain yang memang perlu konsistensi ukuran dan bentuk.
Baca Juga : Mixer Spiral: Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan, dan Penggunaannya
Cara Kerja Dough Divider
Meskipun terdapat beragam jenis dough divider seperti yang dijelaskan, namun semua jenis tersebut punya prinsip yang secara umum sama. Untuk prosesnya dimulai dengan cara menempatkan adonan yang sudah diuleni dalam mesin.
Lalu meisn membagi adonan sesuai pengaturan yang sebelumnya telah ditentukan operator. Untuk mesin otomatis, operator bisa mengatur berat serta ukuran adonan agar sesuai kebutuhan. Kemudian mesin bekerja secara otomatis sehingga mampu membagi adonan dengan tingkat presisi yang tinggi.
Untuk dough divider manual maupun semi-otomatis, biasanya operator masih harus menekan tombol atau tuas agar proses pembagian adonan bisa segera dimulai. Kemudian pada mesin otomatis, semuanya langsung dilakukan secara mekanis serta hanya butuh pengawasan saja dari operator.
Pada beberapa mesin canggih bahkan sudah memiliki teknologi sensor. Teknologi yang dapat mendeteksi tingkat ketebalan serta volum adonan sehingga mampu menghasilkan potongan sangat akurat.
Kelebihan Dough Divider
Beberapa kelebihan saat menggunakan dough divider antara lain:
- Menjaga konsistensi produk
- Efisiensi tenaga dan waktu
- Mengurangi risiko cedera
- Cocok untuk berbagai skala produksi
Kekurangan Dough Divider
Sementara untuk kekurangannya yaitu:
- Biaya yang cenderung mahal, khususnya hidrolik atau mesin otomatis
- Biaya perawatan cukup tinggi
- Terkadang kurang fleksibel untuk seluruh jenis adonan, khususnya adonan yang sangat lengket maupun terlal kering sehingga perlu penyesuaian tambahan
Jadi, dough divider merupakan alat yang perannya sangat penting di dalam industri kue dan roti. Hadirnya alat tersebut sudah merevolusi bagaimana cara produksi makanan yang berbasis adonan. Alat ini juga hadir untuk menghadirakn konsistensi, efisiensi, serta keamanan.
Banyaknya jenis dough divider memberikan kemudahan bagi Anda dalam memilih alat yang sesuai kebutuhan. Memang biaya investasinya cukup besar, akan tetapi dengan memperhatikan fungsi jangka panjangnya membuat alat ini tetap menjadi rekomendasi, khususnya untuk usaha berskala besar.