Mixer merupakan peralatan utama di dalam pembuatan roti, khususnya dalam hal pencampuran serta pengadukan adonan. Fungsi mixer yaitu untuk memudahkan Anda saat ingin mengolah berbagai bahan hingga menjadi adonan homogen serta berkualitas.

Saat membuat roti, mixer punya beragam peran yang sangat penting sehingga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil akhir produk yang Anda buat. Pada artikel ini akan menjelaskan seputar apa saja fungsi dari mixer dalam membuat roti.

Apa Saja Fungsi Mixer?

fungsi mixer

1. Pencampuran Bahan

Fungsi pertama serta paling dasar dari alat ini yaitu mencampurkan berbagai bahan yang dibutuhkan saat membuat roti. Mixer akan mencampurkan bahan seperti tepung, garam, air, gula, ragi, serta beberapa bahan tambahan lainnya.

Ini merupakan proses yang sangat penting untuk memastikan seluruh bahan dapat tercampur secara merata. Selain itu, penggunaan mixer juga memastikan tidak ada bagian dari adonan tersebut yang kurang atau bahkan kelebihan bahan. Dengan begitu, adonan yang dihasilkan nanti seragam dan berkualitas. Jadi, pada tahap ini memang mixer berperan penting untuk memecah partikel tepung serta mendistribusikan bahan agar merata.

2. Pembentukan Gluten

Gluten merupakan protein yang terdapat di dalam tepung. Protein tersebut akan memberikan elastisitas serta struktur terhadap adonan roti. Salah satu fungsi mixer yaitu membantu dalam proses pembentukan gluten.

Alat ini akan mengaduk adonan dan ketika proses tersebut berlangsung, gluten di dalam tepung mulai mengembang hingga membentuk sebuah jaringan elastis yang dapat menangkap gas yang didapatkan dari ragi. Semakin lama proses mengaduk adonan, gluten semakin berkembang serta akan memberi tekstur kenyal.

Mixer dapat mempersingkat proses ini dibandingkan ketika Anda melakukannya secara tradisional yaitu melalui tangan. Jadi menggunakan mixer memang cocok ketika Anda membuat adonan dalam jumlah besar dan memerlukan waktu cepat.

3. Pengaturan Kadar Kelembutan

Fungsi mixer yang ketiga yaitu memastikan bahwa kadar air di dalam adonan sudah terdistribusi secara baik. Proses pencampuran yang berlangsung baik akan menjadikan air dapat meresap dengan merata pada seluruh tepung sehingga membuat adonan menjadi tidak terlalu basah maupun kering.

Tingkat kelembapan yang sesuai menjadi hal yang sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap tekstur serta konsistensi adonan. Ketika adonan yang Anda buat terlalu kering, maka roti cenderung menjadi keras serta tidak mengembang secara baik.

Sementara saat adonan malah terlalu basah memungkinkannya sulit untuk Anda olah sehingga mungkin akan membuat Anda menghasilkan roti yang teksturnya lembek. Dengan adanya mixer, adonan dapat menyerap air dengan optimal sehingga mampu menghadirkan keseimbangan yang sesuai pada kandungan kelembapan adonan.

4. Pengontrolan Suhu Adonan

fungsi mixer

Proses pencampuran menggunakan mixer akan meningkatkan suhu pada adonan. Alasannya karena proses yang terjadi menimbulkan gesekan ketika mengaduk adonan. Di sinilah mixer akan berfungsi untuk menjaga sehingga suhu pada adonan tetap stabil serta tidak terlalu panas.

Suhu yang tepat harus benar-benar Anda perhatikan. Mengapa demikian? Karena ketika proses fermentasi berlangsung pada suhu terlalu tinggi malah mengakibatkan ragi tidak bisa menjalankan tugasnya atau bahkan mati.

Sementara ketika suhu terlalu rendah berpotensi akan menghambat proses fermentasi. Untuk beberapa jenis mixer sudah ada fitur kontrol suhu maupun pendingin yang akan menjaga suhu adonan agar tetap ideal ketika proses pencampuran.

Baca Juga : Metode Pembuatan Roti & Bahan-bahan yang Sering Digunakan

5. Meningkatkan Efisiensi dalam Pembuatan Adonan

Menggunakan mixer ketika membuat roti akan meningkatkan efisiensi secara signifikan. Jika Anda membandingkannya dengan cara-cara manual yaitu memerlukan tenaga fisik, menggunakan mixer tentu akan lebih cepat serta memberikan hasil lebih konsisten.

Dalam skala industri serta produksi besar-besaran, fungsi mixer memungkinkan produsen roti memperoleh adonan berjumlah besar dengan kualitas yang tetap terjaga. Bahkan meskipun untuk skala rumah tangga, mixer akan membantu mengurangi waktu serta tenaga yang diperlukan saat proses mencampur dan mengaduk adonan.

6. Mengurangi Kesalahan Saat Pencampuran

fungsi mixer

Proses pengadukan adonan yang Anda lakukan secara manual tidak jarang menimbulkan kesalahan seperti kurangnya waktu pengadukan, pengadukan tidak merata, maupun pengadukan yang cenderung terlalu lama. Kesalahan semacam ini dapat menjadi sebab roti menjadi bantat, teksturnya tidak sesuai, maupun tidak mengembang secara baik.

Dengan menggunakan mixer, proses mencampur bahan bisa Anda atur sesuai kebutuhan resep. Kecepatan maupun durasinya bisa Anda sesuaikan sehingga kesalahan saat mencampurkan bahan-bahan tersebut dapat Anda hindari.

Bahkan untuk beberapa mixer sudah mempunyai timer serta pengatur kecepatan. Fitur ini akan memudahkan Anda untuk memperoleh hasil yang optimal serta mengurangi risiko undermixing atau overmixing.

7. Meningkatkan Tekstur & Volume Roti

Fungsi mixer selanjutnya adalah untuk membantu dalam meningkatkan tekstur serta volume roti. Melakukan pengadukan secara baik membuat adonan menjadi lebih elastis serta dapat menahan gas yang didapat dari ragi ketika proses fermentasi.

Proses tersebut menjadikan adonan dapat mengembang secara lebih baik. Selain itu, roti yang dihasilkan akan punya volume lebih besar. Adonan yang sudah tercampur secara baik juga dapat menghasilkan tekstur roti lebih lembut serta seragam.

8. Mengoptimalkan Fermentasi

Proses mencampur adonan menggunakan mixer juga punya peran krusial di dalam mengoptimalkan proses fermentasi. Adonan yang sudah tercampur secara baik akan punya distribusi ragi merata sehingga membuat proses fermentasi berlangsung lebih efisien.

Gas dari ragi akan terperangkap di dalam jaringan gluten yang sudah terbentuk ketika proses pengadukan. Pada akhirnya Anda akan memperoleh adonan yang dapat mengembang secara bagus hingga roti pun akan menjadi lebih empuk dan ringan. Mixer memungkinkan proses pembentukan jaringan gluten lebih kuat karena ini merupakan kunci untuk keberhasilan fermentasi.

9. Penghematan Tenaga & Waktu

fungsi mixer

Fungsi mixer juga memungkinkan tenaga serta waktu menjadi lebih hemat. Saat mengaduk dengan metode tradisional, tentu waktu yang Anda butuhkan akan lebih lama dan tenaganya pun cukup besar, khususnya ketika membuat adonan berjumlah banyak.

Melalui mixer, Anda bisa melakukan proses pengadukan secara lebih cepat tanpa perlu banyak usaha fisik. Hal tersebut membuat Anda bisa fokus ke aspek lainnya seperti pemanggangan, fermentasi, atau dekorasi.

10. Penerapan Teknologi di dalam Pembuatan Roti

Saat ini banyak roti sudah punya fitur canggih. Misalnya pengatur timer, kecepatan, dan sensor suhu. Semua fitur tersebut memberikan Anda kontrol secara lebih baik ketika mencampurkan bahan. Selain itu, fitur-fitur ini menjadikan mixer lebih efisien serta menurunkan risiko adanya human error.

Beberapa mixer juga dibuat khusus untuk adonan roti berkapasitas besar sehingga cocok untuk industri roti yang setiap hari memproduksi roti berjumlah banyak. Penerapan teknologi tersebut juga membuat mixer menjadi alat yang dapat Anda andalkan untuk efektivitas dan efisiensi dalam membuat roti.

Jadi, mixer punya peran yang sangat penting untuk menghasilkan roti berkualitas. Fungsi utamanya adalah mencampurkan bahan, membentuk gluten, mengatur kadar kelembapan, mengontrol suhu adonan, dan meningkatkan efisiensi serta hasil akhir produk.

Melalui mixer, proses pembuatan roti akan jauh lebih mudah, cepat, serta hasilnya lebih konsisten. Selain itu, alat tersebut juga mengurangi human error serta memastikan adonan punya tekstur, volume, maupun rasa yang optimal.

×
Search

We offer something different to local and foreign patrons and ensure you enjoy a memorable food experience every time.

Search

We offer something different to local and foreign patrons and ensure you enjoy a memorable food experience every time.