Roti telah menjadi salah satu makanan pokok yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Pada berbagai belahan negara, roti sudah mengalami berbagai perkembangan, baik dalam jenis maupun bentuknya. Salah satunya adalah roti tawar bulat.
Meskipun pada dasarnya roti tawar berbentuk persegi panjang serta lebih umum Anda jumpai, tapi untuk varian yang berbentuk bulat ternyata cukup populer, khususnya berkaitan dengan budaya tertentu. Pada artikel ini akan kami jelaskan secara detail seputar sejarah, bagaimana proses pembuatannya, serta beberapa ragam penyajian yang bisa Anda jadikan referensi.
Sejarah Roti Tawar Bulat
![roti tawar bulat](https://rotienak.com/wp-content/uploads/2024/10/roti-tawar-bulat-3-1024x597.jpg)
Sebenarnya untuk sejarah roti ini tidak mempunyai penjelasan secara mendalam seperti halnya jenis roti yang lain yaitu roti pita dari Jawa Tengah atau baguette dari Perancis. Akan tetapi, ada yang mengatakan bahwa roti tersebut ada karena diadaptasi dari roti tawar serta mungkin terinspirasi oleh bentuk roti tradisional yang umumnya bulat sebelum adanya loyang atau cetakan khusus untuk roti.
Di Indonesia, roti tawar bulat jarang Anda temukan daripada roti tawar yang berbentuk persegi dan sering digunakan sebagai sandwich. Meski begitu, dengan bentuknya yang bulat inilah membuat roti tersebut punya konotasi lebih tradisional serta khas, seperti halnya yang sering Anda jumpai di toko rumahan atau toko roti tradisional.
Pengaruh dari negara Barat dalam memperkenalkan cara/teknik pembuatan roti modern ternyata juga ikut memperkaya ragam varian dan bentuk roti di Indonesia. Hal tersebut juga termasuk roti tawar yang berbentuk bulat.
Proses Pembuatan Roti Tawar Bulat
![roti tawar bulat](https://rotienak.com/wp-content/uploads/2024/10/roti-tawar-bulat-1024x597.jpg)
Pada dasarnya roti tawar bulat menggunakan bahan yang sama seperti pada roti tawar biasa. Untuk komponen dasarnya meliputi tepung terigu, gula, air, ragi, dan garam. Hanya saja yang menjadi perbedaan utama yaitu pada bentuk roti ketika dipanggang.
Berikut penjelasan lengkap tentang bagaimana proses pembuatan roti tawar bulat:
1. Pengaktifan Ragi
Proses ini dimulai dengan cara mencampur ragi dengan air hangat secukupnya serta gula agar ragi tersebut bisa aktif. Ragi memerlukan waktu antara 5 sampai 10 menit agar menjadi aktif. Proses pencampuran yang Anda lakukan tadi akan menghasilkan busa serta mengeluarkan bau khas fermentasi.
2. Pengadukan & Pengulenan Adonan
Tepung terigu serta garam dicampur ke mangkuk besar, lalu ditambahkan campuran air, ragi aktif, dan minyak maupun margarin secukupnya sehingga dapat memberi kelembutan pada roti. Selanjutnya adonan tersebut diuleni sampai berbentuk elastis serta tidak lengket.
Adapun proses pengulenan ini begitu penting agar bisa menghasilkan struktur gluten yang baik pada adonan. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan tekstur roti yang Anda inginkan setelah dipanggang.
3. Proses Fermentasi
Ketika sudah diuleni, adonan perlu dibiarkan mengembang pada tempat hangat antara 1 sampai 2 jam. Perbedaan durasi tersebut menyesuaikan suhu ruangan di tempat Anda. Selain itu, selama proses tersebut, ragi mulai mengeluarkan gas karbon dioksida yang nantinya menjadikan adonan mengembang serta menjadi ringan.
4. Pembentukan Adonan
Ketika adonan sudah mengembang sebanyak 2 kali lipat dibanding ukuran awal, selanjutnya adonan perlu dipukul-pukul agar udara yang masih terjebak di dalam adonan bisa keluar. Kemudian mulai proses pembentukan adonan menjadi bulat yang biasanya dengan melipatnya ke arah dalam dan diputar sehingga dapat membentuk permukaan halus.
5. Pengembang Kedua
Adonan yang sudah Anda bentuk sebelumnya masih perlu Anda biarkan agar bisa mengembang kembali kurang lebih 30 menit sebelum Anda memanggangnya. Proses pengembangan kedua ini juga penting agar Anda mendapatkan tekstur lembut serta terdapat pori-pori halus pada adonan roti tawar bulat.
6. Pemanggangan
Adonan yang sudah berbentuk bulat dipanggang dalam oven yang sebelumnya sudah Anda panaskan pada suhu antara 180 sampai 200 derajat Celsius. Proses pemanggangan tersebut memerlukan waktu antara 25 sampai 30 menit maupun ketika permukaan roti berwarna kecokelatan. Perlu juga Anda mengetuk adonan dan jika matang biasanya akan berbunyi kosong yang menunjukkan roti sudah matang sempurna.
7. Pendinginan
Ketika sudah keluar dari oven, roti perlu dibiarkan dingin beberapa saat sebelum Anda memotong dan menyajikannya. Adapun proses pendinginan ini memungkinkan tekstur pada roti tetap stabil serta tidak menjadi lembek.
Tekstur & Ciri Khas Roti Tawar Bulat
![roti tawar bulat](https://rotienak.com/wp-content/uploads/2024/10/roti-tawar-bulat-2-1024x597.jpg)
Roti tawar bulat punya tekstur yang biasanya lebih lembut pada bagian dalam serta kulitnya sedikit lebih tebal dibandingkan dengan roti tawar persegi. Untuk bentuknya yang bulat tersebut akan memberi keunikan tersendiri, khususnya terkait kepadatan adonan yang memang lebih merata pada seluruh roti.
Kulit bagian luarnya cenderung lebih keras daripada bagian dalamnya sehingga semakin menambah variasi tekstur ketika dinikmati. Roti tawar bulat juga memiliki tekstur yang lebih padat serta kokoh sehingga menjadikannya cocok untuk beragam jenis sajian, seperti roti bakar, maupun roti isi. Itulah yang membuatnya menjadi bahan dasar dalam menyajikan hidangan lebih kompleks, misalnya bread bowl untuk sup.
Baca Juga : Roti Lembut: Proses Pembuatan, Fakta Menarik, dan Tipsnya
Ragam Penyajian & Kreasi dengan Roti Tawar Bulat
![roti tawar bulat](https://rotienak.com/wp-content/uploads/2024/10/roti-tawar-bulat-1-1024x597.jpg)
Roti tawar bulat merupakan roti yang serbaguna dalam penyajian serta kreasi kulinernya. Berikut beberapa contoh bagaimana cara menghidangkan roti tersebut.
1. Roti Isi atau Sandwich
Biasanya roti tawar bulat digunakan untuk berbagai macam sandwich. Anda bisa memotong roti menjadi dua bagian, lalu isi dengan beragam isian seperti keju, selada, telur, ham, maupun daging panggang. Sandwich dengan roti tawar bulat ini akan memberi presentasi lebih menarik daripada roti tawar persegi.
2. Roti Panggang
Roti tawar bulat bisa juga Anda iris tipis-tipis serta panggang menjadi roti bakar dengan cara menambahkan mentega maupun selai. Untuk kulit luarnya yang lebih tebal tersebut membuat roti ini cenderung lebih renyah saat dipanggang, memberi tekstur nikmat sebagai sarapan maupun camilan.
3. Bread Bowl
Berikutnya ada salah satu kreasi populer di beberapa negara yaitu bread bowl. Ini merupakan roti bulat dengan bagian tengahnya dikeluarkan serta digunakan sebagai bowl atau mangkuk untuk saus atau sup. Bread bowl memberi pengalaman kuliner yang unik, di mana ternyata roti juga bisa Anda makan bersamaan dengan isinya.
4. Roti Gurih atau Manis
Meskipun roti tawar biasanya tidak punya rasa gurih maupun manis yang dominan, tapi roti tawar bulat bisa Anda beri variasi tambahan. Contohnya, Anda bisa menambahkan isian manis berupa krim atau cokelat, bisa juga Anda menjadikan roti gurih tersebut dengan menambahkan keju dan bawang putih pada bagian atas sebelum memanggangnya.
5. Roti Panggang Perancis atau French Toast
Roti tawar bulat biasanya juga dijadikan sebagai bahan dasar untuk pembuatan roti panggang Perancis. Caranya dengan mencelupkan irisan roti ke adonan telur dan susu. Selanjutnya roti akan dipanggang dan hasilnya merupakan sajian sarapan yang kaya rasa serta lembut.
Jadi, roti tawar bulat merupakan variasi roti tawar yang punya tekstur, bentuk, serta rasa berbeda. Meski tidak sepopuler roti tawar persegi, tapi roti ini tetap bisa menyajikan keunikan tersendiri dalam penyajian serta kreasi kuliner.