Apa Syarat Kemasan Produk? – Kemasan produk merupakan elemen yang sangat penting dalam marketing dan distribusi produk. Selain untuk melindungi produk, kemasan memiliki peran penting untuk menarik perhatian para konsumen, memberi informasi tentang produk, dan mencerminkan identitas brand.
Agar kemasan sebuah produk bisa memenuhi fungsinya secara baik, sangat penting untuk mengetahui apa saja syarat kemasan produk tersebut. Untuk itu, artikel ini akan memberikan penjelasan secara lebih detail. Pembahasannya berkaitan dengan aspek perlindungan produk, fungsionalitas, estetika, informasi lingkungan, dan tentunya regulasi.
Apa Saja Syarat Kemasan Produk yang Benar?
Berikut penjelasan tentang beberapa syarat kemasan sebuah produk yang memang harus dipenuhi dan dihadirkan oleh para pebisnis atau produsen.
1. Melindungi Produk akan Kerusakan Fisik
Salah satu fungsi penting dari kemasan yaitu memberikan perlindungan terhadap produk dari benturan maupun kerusakan fisik selama distribusi dan penyimpanan. Untuk kue dan roti, yang memang secara umum punya tekstur lembut serta mudah hancur, kemasan seharusnya cukup kuat dalam menjaga bentuk serta integritas produk.
Selain itu, kemasan juga harus bisa mencegah kue dan roti menjadi remuk maupun tertindih produk lain selama transportasi. Umumnya, kemasan atau kotak yang menggunakan bahan karton tebal kerap menjadi pilihan untuk membuat produk di dalamnya tetap utuh. Penggunaan bantalan atau penyangga dalam kemasan juga akan membantu menurunkan risiko kerusakan fisik.
2. Kedap Udara & Kedap Lembap
Syarat kemasan produk roti dan kue yang baik yaitu harus bisa kedap lembap dan udara. Roti dan kue memang memiliki sifat cepat basi serta cenderung kehilangan kelembutannya ketika terpapar udara luar, sehingga perlindungan dari kelembapan dan oksigen memang sangat penting.
Kemasan harus bisa mencegah udara masuk, yang berpotensi mengakibatkan oksidasi serta mempercepat proses pembusukan. Kelembapan yang asalnya dar udara sekitar akan mengakibatkan produk menjadi terlalu keras atau lembek.
Maka dari itu, pilihlah bahan kemasan yang sudah terbukti kedap udara serta kelembapan, misalnya plastik laminasi maupun film polietilen. Keduanya sangat efektif untuk tetap menjaga kualitas kue dan roti tetap optimal selama dalam masa penyimpanan.
3. Mencegah Kontaminasi Mikroba
Keamanan pangan merupakan prioritas utama di dalam industri makanan. Kemasan kue dan roti harus dirancang agar dapat mencegah kontaminasi mikroba yang mengakibatkan pembusukan dan bahkan penyakit ketika dikonsumsi. Mikroba, seperti jamur dan bakteri bisa berkembang biak pada kondisi lembap maupun saat terkena udara terbuka.
Pemilihan bahan higienis dan aman tentu sangatlah penting. Bahan-bahan yang kerap digunakan yaitu plastik food-grade yang memiliki ciri utama tidak berpori sehingga mikroba tidak bisa masuk. Bukan itu saja, kemasan juga wajib disegel dengan baik, sehingga bisa mencegah adanya kontaminasi dari lingkungan luar pasca produk dikemas.
4. Material Aman Bagi Makanan
Material kemasan yang digunakan juga harus aman terhadap makanan. Bahan food-grade merupakan bahan yang tidak bereaksi terhadap makanan serta bukan bahan beracun. Selain itu, material ini juga tidak akan mengubah rasa dan aroma produk.
Kue dan roti sering dibungkus menggunakan aluminium foil, food-grade, atau kertas lilin yang dibuat khusus untuk pengemasan produk makanan. Penggunaan material yang non-food-grade malah akan mengakibatkan adanya migrasi bahan kimia berbahaya dari kemasan pada makanan. Kondisi seperti ini berisiko mengakibatkan munculnya gangguan kesehatan.
Untuk itu, sangat penting memastikan material kemasan sudah disertifikasi lembaga terkait dan sudah dipastikan aman untuk industri makanan. Hal ini juga akan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk membeli produk tersebut.
5. Kemasan Mudah Dibuka/Ditutup Kembali
Kemasan ramah pengguna alias user-friendly sangat penting, khususnya untuk produk seperti kue dan roti yang kemungkinan tidak langsung habis sekali makan. Konsumen menginginkan kemasan yang bisa dibuka dan ditutup dengan mudah, tanpa mempengaruhi kualitas dari kemasan tersebut dalam menjaga produk tetap segar.
Beberapa solusi yang kerap digunakan yaitu menggunakan segel karet, ziplock, atau klik untuk kemasan plastik. Fitur tersebut bukan sekadar menambah kenyamanan bagi konsumen, melainkan membantu dalam mempertahankan kesegaran produk agar bisa bertahan lebih lama ketika kemasan dibuka.
6. Estetika Kemasan
Apa syarat kemasan produk roti dan kue bisa dikatakan baik yaitu ketika juga mengedepankan estetika. Selain menghadirkan fungsi proteksi, keindahan juga memerankan peran cukup krusial dalam menarik minat konsumen ketika mengunjungi toko roti dan kue.
Kemasan yang menarik serta informatif akan menjadi alat pemasaran sangat efektif. Hadirkan logo yang jelas, penggunaan warna secara menarik, serta desain elegan untuk meningkatkan daya tarik produk. Untuk produk kue dan roti yang memang sering berkaitan dengan momen spesial.
Maka dari itu, penting untuk menghadirkan kemasan yang menggambarkan kelezatan, kesegaran, maupun kemewahan produk karena akan memberi nilai tambah secara signifikan. Cara ini juga membantu produsen atau merek dalam membangun identitas secara kuat di mata konsumen.
Baca Juga : Resep Roti Tawar dan Bagaimana Cara Membuatnya
7. Ukuran & Bentuk yang Sesuai
Ukuran serta bentuk kemasan juga harus sesuai produk yang dikemas. Menggunakan kemasan yang ukurannya terlalu kecil atau besar malah bisa berpengaruh terhadap kesan konsumen pada produk tersebut. Misalnya, ketika kemasannya terlalu besar membuat konsumen merasa bahwa mereka perlu membayar terlalu mahal hanya untuk produk yang ternyata isinya sedikit.
Sebaliknya, kemasan yang ukurannya terlalu kecil berpotensi menyebabkan produk di dalamnya rusak. Untuk itu, Anda harus memperhatikan proporsi di antara kemasan dan produk. Langkah ini akan membantu mengoptimalkan biaya pengiriman dan pengemasan, serta mengurangi penggunaan limbah kemasan.
8. Ramah Lingkungan
Saat ini tren global sudah mengarah pada pemanfaatan bahan kemasan ramah lingkungan. Tidak sedikit konsumen yang semakin peduli akan dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat kemasan produk. Untuk itu, banyak produsen kue dan roti sudah mulai beralih untuk menggunakan bahan kemasan yang dapat didaur ulang alias biodegradable seperti karton, kertas, maupun plastik ramah lingkungan.
Kemasan yang ramah lingkungan bukan sekadar memberi nilai tambah terhadap produk di mata konsumen, melainkan membantu dalam mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan prinsip berkelanjutan atau sustainability.
9. Informasi Jelas dan Lengkap
Kemasan kue dan produk tentunya harus memuat informasi secara jelas dan lengkap seputar produk. Adapun informasi yang harus dicantumkan seperti nama produk, berat bersih, tanggal kadaluwarsa, bahan-bahan yang digunakan, instruksi penyimpanan, dan informasi nilai gizi.
Selain itu, informasi lain yang juga harus ada seperti peringatan alergi untuk produk yang memiliki kandungan bahan-bahan berupa susu, kacang, maupun gluten yang berpotensi bisa mengakibatkan reaksi alergi terhadap beberapa orang. Informasi yang diberikan tersebut bukan sekadar membantu konsumen dalam memilih produk, tapi menjadi salah satu syarat yang wajib sesuai dengan praturan keamanan pangan.
Jadi, kemasan kue dan roti dirancang dengan memperhatikan beragam aspek. Misalnya perlindungan fisik, keamanan pangan, sampai estetika. Pemilihan materai secara tepat, penentuan desain, serta kemasan yang fungsional sangat berpengaruh terhadap daya tarik konsumen akan produk tersebut, sekaligus memberi jaminan bahwa produk aman dan tetap segar.