Dalam pembuatan roti dan kue, pastinya Anda akan bertemu dengan istilah fillling. Lalu sebenarnya filling artinya apa? Ini adalah istilah yang berkaitan dengan bahan isian yang dipakai untuk menghadirkan tekstur, rasa, maupun kelembutan terhadap produk akhir.

Filling biasanya ditempatkan dalam adonan, antara lapisan kue maupun sebagai elemen tambahan yang ditambahkan setelah produk kue atau roti selesai dipanggang. Filling punya peran yang penting dalam meningkatkan rasa serta memberi variasi tekstur terhadap hidangan yang Anda hasilkan, sehingga memberi daya tarik bagi konsumen.

Apa Saja Jenis-jenis Filling?

filling artinya

Terdapat beragam variasi filling yang bisa Anda gunakan dalam membuat kue dan roti. Masing-masing jenis tersebut umumnya dibedakan sesuai bahan dasar yang dipakai dan bagaimana cara mengintegrasikannya ke adonan maupun lapisan kue.

1. Filling Krim

Filling yang berbasis krim juga banyak digunakan dalam membuat hidangan roti dan kue yang khas dan lezat. Beberapa jenis krim yang biasanya ditambahkan yaitu krim kocok, krim custard, buttercream, atau ganache, yang akan sering Anda temukan di dalam pastry, roti, dan kue lapis.

Ciri khas filling krim yaitu lembut, halus, dan kaya rasa. Ini memberi kelembutan secara kontras dengan tekstur renyah maupun padat pada kue atau roti itu sendiri.

  • Krim Custard: krim yang terbuat dari campuran gula, susu, telur, dan tepung maizena, lalu dimasak sampai kental. Custard sering dipakai untuk tart buah, eclair, maupun sebagai isian croissant.
  • Ganache: menggunakan campuran krim kental dan cokelat, membuat ganache hadir dengan rasa cokelat yang kaya dengan tekstur yang lembut. Krim ini sangat populer dalam eclair dan kue cokelat.
  • Buttercream: ini merupakan campuran mentega dengan gula bubuk, lalu dikocok sampai lembut dan ringan. Krim ini sering digunakan sebagai isian pada cupcake dan kue bolu. Terdapat variasi buttercream yang memakai rasa tambahan seperti cokelat, kopi, dan vanila.

2. Filling Cokelat

Filling cokelat, seperti pada krim cokelat atau ganache sangat populer dikarenakan punya rasa manis intens serta tekstur sangat halus. Isian cokelat dapat bervariasi mulai dari rasa yang begitu manis sampai agak pahit, menyesuaikan jenis cokelat yang Anda gunakan (apakah cokelat hitam, cokelat susu, atau cokelat putih).

Penggunaan isian cokelat memang sangat umum di dalam beragam jenis pastry dan kue. Misalnya roti gulung cokelat, croissant, serta beragam kue lapis cokelat. Isian ini juga bisa digabungkan dengan bahan-bahan yang lainnya, seperti buah-buahan kering, atau kacang-kacangan sehingga dapat menghadirkan kombinasi rasa lebih kompleks.

3. Filling Buah-buahan

filling artinya

Filling buah kerap dipakai untuk beragam hidangan pastry dan kue, seperti tart, pie, maupun roti manis. Selai, buah-buahan segar, maupun compote buah biasanya dijadikan isian. Untuk filling buah-buahan akan memberi rasa manis serta asam yang menyegarkan.

Selain itu, warna pada isian tersebut memberi tampilan menarik untuk hidangan yang akan Anda sajikan. Contoh filling buah populer seperti apel, selai stroberi, lemon curd, dan blueberry.

4. Filling Kacang-kacangan

Adapun isian yang menggunakan bahan dari kacang-kacangan seperti hazelnut, pistachio, dan kacang almon sering digunakan untuk membuat kue, roti, dan pastry. Isian semacam ini bisa disajikan dalam bentuk kacang yang dicincang kasar atau pasta kacang untuk memberi tekstur renyah. Isian berbasis kacang juga kerap dipadukan dengan cokelat, misalnya pasta praline yang memadukan antara cokelat dengan kacang hazelnut.

Adapun contoh klasik penggunaan isian kacang yaitu baklava, sebuah pastry berlapis-lapis dan diisi dengan madu dan kacang cincang. Isian berbasis kacang tersebut akan memberi keseimbangan di antara rasa gurih dan manis, serta tekstur kontras dengan lapisan pastry yang crunchy.

5. Filling Keju

Isian keju, khususnya keju lembut seperti cream cheese kerap digunakan dalam menyajikan kue dan roti manis. Isian keju akan memberi rasa gurih yang kaya serta tekstur lembut yang menyatu secara baik di dalam beragam jenis kue. Misalnya untuk danish patry, cheesecake, maupun roti gulung keju.

Selain itu, terkadang isian keju juga diberi tambahan vanila dan gula. Tujuannya untuk menghadirkan rasa yang seimbang antara gurih dan manis.

6. Filling Savory atau Daging

Tidak semua isian dalam kue dan roti bersifat manis. Terdapat isian gurih atau filling savory yang memakai bahan-bahan seperti sayuran, daging, atau keju. Isian seperti ini lebih umum Anda temukan pada roti maupun pastry savory, contohnya pie daging, empanada, atau sandwich. Isian daging ayam, cincang, atau keju parmesan dapat memberi tambahan rasa berbeda serta lebih mengenyangkan daripada isian manis.

Teknik Pengisian atau Filling Techniques

filling artinya

Cara mengisi roti atau kue dengan teknik filling bisa bervariasi, menyesuaikan jenis hidangan yang Anda buat. Faktor konsistensi filling juga berpengaruh terhadap hal tersebut.

Berikut beberapa teknik filling yang umum digunakan:

1. Mengisi Sebelum Dipanggang

Beberapa roti dan kue diisi sebelum dipanggang. Isian akan dimasukkan ke adonan sebelum adonan tersebut akan Anda masak. Contoh yang paling umum yaitu roti manis atau roti isi daging yang diberi isian berupa custard atau selai sebelum dipanggang. Isian akan matang bersamaan dengan adonan, sehingga menghasilkan perpaduan antara rasa dengan tekstur secara merata.

Baca Juga : Tutorial Cara Membuat Cake yang Benar dan Rasanya Lezat

2. Mengisi Setelah Dipanggang

Teknik yang melibatkan pengisian kue atau roti setelah selesai dipanggang. Teknik tersebut kerap digunakan pada pastry seperti donat atau eclair, di mana lubang kecil akan dibuat dalam kue. Lalu isian dimasukkan dengan memakai piping bag maupun alat serupa. Isian biasanya berupa custard atau krim yang tidak membutuhkan pemanggangan tambahan.

3. Lapisan Filling

Dalam layer cake atau kue lapis, isian biasanya ditempatkan di antara lapisan kue. Cara ini kerap dipakai untuk pembuatan kue ulang tahu maupun kue pernikahan. Setiap lapisan kue akan dipisahkan oleh filling seperti ganache, buttercream, atau selai buah. Isian tersebut bukan sekadar untuk menambah rasa, melainkan membantu menyatukan berbagai lapisan kue sehingga tetap stabil.

4. Gulung atau Folding

Ini merupakan teknik filling yang melibatkan proses menggulung adonan yang telah diisi denan filling. Adapun contoh paling umum yaitu roti gulung coeklat atau cinnamon roll. Isian seperti selai, krim, maupun pasta kacang akan dioleaskan pada adonan yang sudah dipipihkan.

Lalu adonan digulung sebelum nanti dipotong dan dipanggang. Cara ini akan menghasilkan roti atau kue berlapis-lapis dengan isian yang akan terdistribusi secara merat.

Peran & Tantangan dalam Pembuatan Filling

filling artinya

Meskipun filling berperan untuk menambah dimensi tekstur dan rasa. Filling akan membuat hidangan yang Anda sajikan terlihat lebih menarik dan tentu lezat sehingga orang yang mengonsumsinya akan merasa ketagihan untuk mencobanya lagi.

Namun memang terdapat beberapa tantangan yang perlu Anda hadapi selama proses pembuatan dan pengisiannya. Misalnya terkait konsistensi filling yang memang harus tepat, sehingga tidak sampai merusak adonan.

Isian yang terlalu cair malah dapat membuat adonan lembek atau bahkan bocor ketika dipanggang. Di sisi lain, isian yang terlalu kental membuatnya tidak dapat menyebar secara merata. Tidak kalah penting, Anda perlu memilih isian yang tahan panas maupun sesuai proses pemanggangan yang Anda lakukan.

Misalnya untuk filling buah harus Anda perhatikan agar tidak sampai terlalu basah. Dengan begitu bisa menyebabkan kue dan roti malah menjadi lembek. 

×
Search

We offer something different to local and foreign patrons and ensure you enjoy a memorable food experience every time.

Search

We offer something different to local and foreign patrons and ensure you enjoy a memorable food experience every time.