Roti merupakan makanan pokok yang sudah sangat lama mendapatkan popularitasnya di berbagai negara di seluruh dunia. roti menggunakan bahan campuran sederhana yang pada dasarnya berupa tepung, ragi, air, dan ragam.

Selain itu, roti mempunyai variasi yang jumlahnya sangat banyak. Beragam variasi tersebut menghasilkan perbedaan baik dari segi rasa, bentuk, serta cara pembuatannya. Sekarang mari kita membahas secara lebih detail seputar bahan-bahan utama dalam pembuatan roti, sehingga Anda bisa membuat roti dengan hasil yang memuaskan.

Roti Terbuat dari Apa Saja?

Di bawah ini merupakan bahan-bahan umum yang digunakan untuk membuat roti:

1. Tepung

roti terbuat dari

Tepung merupakan bahan dasar yang hampir akan Anda temukan di semua jenis roti, khususnya tepung gandum. Tepung gandum merupakan pilihan yang tepat karena mempunyai kandungan gluten lebih tinggi.

Gluten merupakan protein yang punya peran sangat penting dalam proses pembuatan roti karena akan memberi elastisitas terhadap adonan. Ini memungkinkan roti dapat mengembang ketika dipanggang.

Adapun tepung gandum memiliki beberapa jenis, di antaranya:

  • Tepung terigu

Ini merupakan tepung paling umum yang Anda temukan dalam membuat roti. Terdapat dua kategori utama, yaitu tepung terigu yang punya protein tinggi serta tepung terigu rendah protein. Untuk tepung terigu dengan protein tinggi dikenal dengan sebutan tepung roti yang digunakan untuk membuat roti dengan tekstur kenyal serta berstruktur baik.

Biasanya tepung jenis ini punya kandungan gluten lebih banyak yang dapat menahan gas dari proses fermentasi ragi secara lebih baik. Sementara untuk tepung berprotein rendah biasanya cocok untuk pembuatan roti lebih lembut, misalnya roti manis dan kue.

  • Tepung gandum utuh

Berbeda dengan tepung terigu yang sekadar memakai bagian inti gandum, untuk tepung gandum utuh memakai seluruh bagian gandum. Ini termasuk kulit air serta lembaganya. Hal tersebut menjadikan tepung gandum utuh punya kandungan serat lebih tinggi.

Selain itu, terlihat warnanya juga lebih gelap dan rasa lebih kaya. Akan tetapi, karena kandungan gluten pada tepung gandum utuh tersebut cenderung lebih rendah, membuat roti yang menggunakan tepung ini akan terkesan lebih padat serta kurang mengembang.

2. Air

roti terbuat dari

Air merupakan bahan sederhana, tapi esensial di dalam pembuatan roti. Tanpa menggunakan roti sudah tentu adonan tidak akan terbentuk. Fungsi air di dalam pembuatan roti, di antaranya:

  • Hidrasi gluten: air akan membantu dalam mengembangkan jaringan gluten di dalam tepung terigu. Ketika air ditambahkan ke tepung dan diuleni, membuat gluten akan mulai terbentuk yang nanti memberi adonan struktur yang kuat.
  • Melarutkan bahan-bahan: air juga berfungsi melarutkan bahan seperti garam, gula, dan ragi. Ini membuat bahan-bahan air dapat menyebar secara merata pada seluruh adonan.
  • Pengontrol tekstur: jumlah air yang dipakai akan berpengaruh terhadap tekstur roti. Adonan menjadi lebih lembap sehingga menghasilkan roti lebih lembut serta empuk. Untuk adonan yang cenderung lebih kering malah menghasilkan roti dengan tekstur lebih padat.

Sebagai tambahan, untuk cairan lain seperti jus buah dan susu bisa digunakan sebagai pengganti air. Tujuannya untuk memberi tekstur dan rasa yang berbeda, meski ini hanya berlaku pada beberapa resep saja.

3. Ragi

roti terbuat dari

Roti terbuat dari ragi yang merupakan agen pengembang dengan perannya yang sangat penting untuk membuat roti mengembang secara sempurna. Terdapat dua jenis ragi yang biasanya digunakan dalam membuat roti, yaitu:

  • Ragi segar

Ragi segar merupakan jenis ragi hidup yang biasanya dijual berbentuk padat. Biasanya ragi ini punya umur simpan lebih pendek serta Anda perlu menyimpannya pada lemari pendingin. Meskipun memang cenderung lebih sulit menemukannya serta harganya lebih mahal daripada ragi kering, tapi beberapa pembuat roti beranggapan bahwa ragi segar akan memberi hasil lebih baik dalam rasa dan aroma.

  • Ragi kering

Jenis ragi yang lebih umum dipilih yaitu ragi kering instan atau ragi kering aktif. Ragi ini punya usia simpan lebih lama serta lebih mudah dalam penggunaannya. Biasanya ragi kering aktif harus Anda aktifkan dulu dengan cara mencampurkannya dalam air hangat, baru Anda bisa menggunakannya. sementara ragi instan bisa langsung Anda campurkan ke bahan pengering.

Ragi bekerja dengan cara mengonsumsi gula di dalam adonan serta menghasilkan gas karbon dioksida. Gas tersebut akan terjebak di dalam jaringan gluten yang mengakibatkan adonan mengembang. Proses seperti ini disebut fermentasi dan hasilnya yaitu roti kering serta berongga.

Selain menggunakan ragi, bahan pengembang yang lain yaitu baking power atau soda kue juga bisa menjadi alternatif di dalam membuat roti jenis tertentu. Anda bisa menggunakannya untuk membuat roti tanpa ragi atau quick bread alias roti cepat.

4. Garam

Meskipun tidak sedikit yang menganggapnya bahan tidak begitu penting, nyatanya garam punya peran sangat vital di dalam pembuatan roti. Bukan sekadar memberi rasa, garam juga akan membantu memperkuat struktur gluten serta mengontrol proses fermentasi.

Tanpa adanya garam, adonan dapat mengembang terlalu cepat serta kehilangan strukturnya. Ini akan menghasilkan roti yang terkesan rapuh dan hambar.

5. Bahan Tambahan Lain

roti terbuat dari

Roti terbuat dari bahan tambahan lain selain bahan-bahan utama yang sudah disebutkan sebelumnya. Terdapat bahan tambahan yang memang kerap dipakai untuk bisa memberi tambahan rasa, tekstur, maupun kandungan gizi pada roti.

Beberapa bahan tambahan tersebut antara lain:

  • Gula

Gula bukan hanya untuk pemanis, melainkan membantu ragi agar bisa bekerja lebih cepat dengan cara menyediakan sumber makanan untuk mikroorganisme tersebut. Selain itu, gula juga akan memberi warna cokelat keemasan pada roti serta menabah kelembutan pada sweet bread.

  • Lemak

Bahan seperti minyak, mentega, atau lemak hewani bisa ditambahkan ke adonan roti. Tujuannya untuk memberi tekstur lebih lembut serta menjaga kelembapan roti. Lemak juga akan membuat roti terasa lebih empuk serta membuat usia simpan roti lebih lama.

  • Telur

Telur juga kerap ditambahkan ke adonan roti agar dapat memberi kelembapan dan kelembutan. Untuk putih telur akan membantu dalam memberi struktur roti, sementara kuning telur berguna untuk menambah kekayaan rasa.

Baca Juga : Oven Deck dan Peran Pentingnya untuk Industri Kue dan Roti

Variasi Roti

Roti hadir dengan beragam pilihan bentuk dan rasa, menyesuaikan bahan serta metode pembuatannya. Beberapa variasi yang terkenal di dunia antara lain:

  • Ciabatta: roti dari Italia yang punya tekstur berongga serta kulit renyah.
  • Baguette: roti tradisional dari Perancis berbentuk panjang serta renyah dengan bagian dalam yang lembut.
  • Pita: roti pipih yang asalnya dari Timur Tengah dan kerap diisi dengan daging maupun sayuran.
  • Sourdough: roti yang punya rasa asam dari proses fermentasi alami tanpa menggunakan ragi komersial.

Proses Pembuatan Roti

Pertama, semua bahan dicampurkan sampai membentuk adonan elastis dan halus. Lalu adonan tersebut diuleni agar mengembangkan gluten yang memberi struktur roti. Setelah itu, adonan dibiarkan mengembang dalam proses yang dinamakan fermentasi.

Lalu, adonan dibentuk sesuai jenis yang ingin Anda buat dan biarkan mengembang lagi sebelum Anda panggang dalam oven. Untuk proses pemanggangan tersebut membuat gluten mengeras serta gas yang terbentuk ketika fermentasi akan menciptakan rongga di bagian dalam roti, menghasilkan tekstur empuk.

×
Search

We offer something different to local and foreign patrons and ensure you enjoy a memorable food experience every time.

Search

We offer something different to local and foreign patrons and ensure you enjoy a memorable food experience every time.